Keris yang selama ini dianggap sebagai benda magis, pada dasarnya dibuat dengan berbagai makna simbolik, salah satunya keris Jalak Ngore. Keris seperti apakah itu dan bagaimana ciri-ciri dan filosofi yang ada di dalamnya? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.
Mengenal Keris Jalak Ngore dan Ciri-cirinya
Jalak ngore merupakan salah satu dhapur keris dengan bentuk lurus. Menurut cerita, keris ini pertama kali dibabar atau dibuat oleh Empu Anjani pada masa pemerintahan Pramu Pamekas dari Kerajaan Pajajaran sekitar tahun 1248.
Adapun ciri-ciri keris jalak ngore yaitu sebagai berikut:
- Panjang bilah keris terbilang sedang dengan tampilan ada-ada yang terlihat jelas dari ujung bilah
- keris ini juga dikenal dengan tampilan gandhik yang polos,
- Terdapat pejetan serta tikel alis yang dangkal dan terlihat kurang jelas, sraweyan, serta greneng.
Panjangnya cukup standar, yakni mencapai 35,8 cm dengan gagang yang terbuat dari kayu kemuning kuno. Besi keputih-putihan dengan pori-pori besi yang kasar. Selain itu pamor keris ini kemambang dengan karakter yang agak keruh.
Mengulik Makna Filosofis Keris Jalak Ngore
Setiap detail ricikan keris jalak ngore secara umum adalah simbol dari pencapaian akan kebahagiaan dan pelepasan diri dari segala masalah kehidupan. Keris ini juga memiliki kaitan dengan materi duniawi sehingga kerap dikaitkan dengan uang atau rezeki. Berikut rincian pembahasannya.
Baca Juga: Daftar 25 Film Sejarah Terbaik Sepanjang Masa, Bikin Kamu Betah Nonton!
1. Jalak
Jalak merupakan salah satu jenis burung yang dipelihara oleh banyak masyarakat Jawa sebagai hobi atau klangenan. Tidak hanya itu, burung ini juga diyakini mempunyai kepekaan yang tinggi pada lingkungannya serta terhadap segala hal yang harus diwaspadai.
Selain itu, burung jalak juga dikenal tidak merugikan hewan lain saat mencari makan. Burung ini juga setia terhadap pasangannya. Hal-hal inilah yang kemudian menjadikan burung jalak sebagai salah satu hewan yang istimewa dalam proses pembuatan keris Jalak Ngore.
Hal ini tidak terlepas dari filosofi Jawa mengenai burung jalak, yakni sebagai simbul panglipur ingkang saged andayani remining penggalih lan satemah saged ngicalaken raos bebeng sengkeling penggalih. Artinya, burung ini menjadi simbol pelipur duka dan memberikan rasa senang sekaligus menghilangkan rasa jengkel dalam hati.
2. Ngore
Bicara mengenai keris yang memiliki dhapur Jalak Ngore, tentu tidak dapat terlepas dari istilah ngore itu sendiri. Kata “ngore” berasal dari “ngudhar” yang memiliki arti mengurai. Adapun maknanya untuk melepaskan diri dari kesulitan dan permasalahan.
Kata “ngore” juga diyakini memiliki orientasi pada keuletan dan ketekunan. Hal ini tergambar dari filosofi masyarakat Jawa mengenai burung jalak dengan gambaran sosoknya di mana pindha keblaking suwiwi kukila ingkang tansah ngawe-ngawe ngupoyo boga, kinaryo anyekapi ing bab kabetahanipun.
Artinya, kepakan sayap burung melambai sembari bersuara mengepakkan sayap dengan keras (ngore), sebagai upaya mencari pangan guna memenuhi kebutuhan.
Selain itu ditambahkan makna bahwa Dhumateng tuk sumberipun, asal usulipun, inggih punika wangsul dhateng susuhipum ambekta kabetahaning gesangipun. Artinya, burung yang sudah memperoleh pangan akan kembali pulang ke sarang (rumah atau keluarganya).
Baca Juga: Tilam Upih, Keris Sederhana Dengan Makna Luar Biasa
Dari penjelasan di atas dapat diketahui jika burung jalak digunakan sebagai simbol untuk nilai-nilai keutamaan hidup yang selalu mengutamakan hal-hal baik, terutama saat mencari nafkah. Filosofi jalak ngore ini diharapkan akan membuat pemiliknya berlaku jujur dan tidak menyebabkan kerugian bagi orang lain.
Tuah Jalak Ngore
Jalak ngore pada dasarnya tidak hanya berkaitan dengan dhapur sebuah keris, namun juga mengajarkan manusia tentang arti kehidupan. Sangat penting untuk menjalani hidup dengan memiliki hati yang lapang dan senang layaknya burung jalak sedang ngore.
Selain itu, mengutamakan perbuatan baik serta tak menyebabkan kerugian bagi orang lain merupakan hal yang juga sangat penting dalam kehidupan. Dalam menghadapi setiap permasalahan juga hendaknya harus dengan mengutamakan pikiran dan hati.
Dalam meraih cita-cita dibutuhkan ketekunan, kesabaran, serta kepekaan pada sekitarnya. Selalu ingat kalau tidak ada keberhasilan tanpa adanya usaha.
Demikian beberapa hal mengenai keris Jalak Ngore, baik dari segi pengertian, makna, serta filosofinya. Meskipun memiliki tampilan yang cukup sederhana, ternyata setiap bagiannya memiliki makna yang mendalam. Tertarik untuk mengoleksinya
GIPHY App Key not set. Please check settings