SukaSuka

Harimau dari Madiun: Ali Basyah Sentot Prawirodirjo (Aji Prasety

Ini kisah tentang seorang pemuda. Ia adalah salah satu puteramendiang Raden Ronggo Prawirodirjo III. Bupati wedana (setingkat gubernur)mancanegara timur yang berpusat di Madiun.Juga menjabat sebagai Panglima tertinggi angkatan bersenjata kerajaanYogyakarta, sekaligus menantu Sultan Hamengku Buwono II. Sang Ronggo III inimemilih tewas di usia muda dalam konflik bersenjata saat melawan kebijakanDaendels. Lima belas tahun setelah kematian Ronggo, pecahlah perang yang jauhlebih besar yaitu Perang Diponegoro (1825-1830) atau yang sering disebut para sejarawansebagai Java Oorlog atau Perang Jawa.

Pemuda itu bersama pasukannya bergabung untuk membantu iparnya, PangeranDiponegoro. Saat para jenderal Belanda merinding setiap mendengar namanya,usianya baru 17 tahun. Taktik tempurnya sulit ditebak. Manouver pasukannyasangat cepat dan mematikan. Jabatan “Basah” (pangkat kemiliteransetara panglima divisi) telah dipercayakan kepadanya sejak awal Perang Jawa.”Pinilih” (yang berarti ‘pilihan’) adalah nama korps yangdipimpinnya. Unit kavaleri paling mengerikan dalam barisan Diponegoro itu punyareputasi nyaris tidak pernah kalah.

Pemuda itu bernama Ngabdul Mustopo Prawirodirjo. Orang lebih mengenal namajulukannya, yaitu SENTOT.

Komik indah ini adalah karya seniman all around alias serba bisa dariMalang, Aji Prasetyo. Komik yang menghantar sang empunya naik ke atas panggungmenerima Kosasih Award tahun 2013 untuk kategori Komik Cerita Pendek Terbaik.

Pembaca dapat mengenal langsung yang bersangkutan lewat akun FBnya di tautan ini.

Bacajuga komik Aji Prasetyo lain yang lebih seru tentang arca Thotok Kerot dariKediri ditautan ini.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Loading…

0

Rekonstruksi Suasana Batavia Saat VOC Mulai Berkuasa Tahun 1627

sejarah masa akhir pemerintahan raja airlangga atas kerajaan kahuripan kekunoan.com

Kidung Kahuripan: Kemelut Perang Saudara di Akhir Pemerintahan Raja Airlangga