Wajah Dunia Modern yang diwariskan Jenghis Khan

Jenghis Khan kekunoan.com

 

“Kenikmatanku yang sesungguhnya adalah menghabisi musuh-musuhku dengan tanganku sendiri. Melihat kota mereka hancur lebur menjadi debu di depan mata kepalaku sendiri. Melihat kesayangan mereka menangis menghiba di kakiku, dan meniduri istri-istri mereka dan anak-anak perempuan merekaJenghis Khan

Jenghis Khan yang terlahir dengan nama Temujin (1162-1227) ternyata tidak sekedar omong kosong belaka. Ia pasti telah sungguh-sungguh melaksanakan apa yang dikatakannya yakni ‘merangkul’ dalam tanda kutip, istri dan anak-anak perempuan musuhnya.

Temuan menghebohkan ini terungkap setelah pada tahun 2003 sebuah penelitian DNA menguak bukti bahwa hampir 40 juta orang di dunia ini terindikasi merupakan keturunan Jenghis Khan. Secara statistik berarti 1 dari 200 populasi di dunia.

Jenghis Khan adalah pendiri kemaharajaan terbesar di dunia. Wilayahnya terbentang mulai dari pinggir samudera Pasifik hingga samudera Hindia. Pasukan Mongol Jenghis Khan sering melakukan genosida dan pemusnahan masal dalam skala yang kolosal saat menaklukan bangsa-bangsa lain. Lebih kurang 40 juta orang terbunuh sepanjang pelaksanaan operasi militer Mongol pada abad 13. Angka itu setara dengan 280 juta jiwa jika dibandingkan dengan populasi abad 20 – sekitar 4 kali jumlah korban Perang Dunia I dan II digabungkan sekaligus. Spektakuler.

peta mongolia masa dinasti Yuan kekunoan.com
Peta kekuasaan Mongol masa dinasti Yuan (sumber:Chinahighlights.com)

Sebagai salah satu figur menonjol yang paling mempengaruhi dunia, berikut ini beberapa warisannya yang berperan membentuk wajah dunia sebagaimana kita kenal sekarang ini:

Mongol Mengakhiri Kekhalifahan Islam Terakhir

Hulagu (1217 – 1265), cucu Jenghis Khan yang merupakan adik Mongke Khan dan Kubilai Khan, memperluas penaklukan Mongol ke Asia barat secara brutal sehingga masih meninggalkan luka sampai sekarang. Ia menghancurkan Baghdad dan kekalifahan Abbasiyah, menaklukan Syria, dan mengancam kedaulatan Mesir.

Tahun 1251 Hulagu mendapat titah dari Mongke Khan untuk memperluas wilayah Mongol hingga ke wilayah-wilayah kerajaan Islam di barat.

Sebagai pendahuluan, Hulagu membabat habis dan menaklukan benteng pegunungan suku pembunuh yang merupakan sebuah sekte militan Islam yang misterius yang dijuluki sebagai ‘orang gunung’. Suku pembunuh ini mengacau wilayah Timur Tengah selama beberapa generasi dengan metode pembunuhan berani mati. Selanjutnya Hulagu mengirimkan ultimatum pada kekhalifahan Abbasid. Karena menolak untuk menyerah, maka Hulagu mengepung Baghdad dan menyerang kota ini pada tahun 1258. Mongol menghancurkan kota ini beserta seluruh harta karun yang tidak ternilai harganya seperti perpustakaan Baghdad yang terkenal, dan membantai 200 ribu hingga sejuta penduduknya.

Tabu bagi Mongol menumpahkan darah raja sehingga khalifah yang tertangkap dieksekusi dengan cara digulung dalam karpet dan selanjutnya karpet itu dilindas dengan kuda-kuda pasukan Mongol. Dengan demikian berakhirlah kekhalifahan Islam Abbasiyah meskipun di dalam negrinya sendiri sebenarnya telah terdapat konflik-konflik internal yang menggerogoti kekhalifakan tua ini dari dalam. Berikutnya Hulagu mengalahkan Syria dan mengakhiri dinasti Ayyubiyyah yang didirikan oleh Saladin. Dia tengah berencana menyerang Mesir saat mendapatkan kabar bahwa saudaranya Mongke Khan wafat. Sebagai salah satu kandidat pengganti, Hulagu memutuskan kembali ke Mongol. Pasukan yang ditinggalkannya dikalahkan oleh pasukan Mesir Mamelukes pada pertempuran Ain Jalut tahun 1260. Ini merupakan kekalahan besar pertama Mongol sehingga mematahkan mitos sebelumnya yang mengatakan bahwa Mongol tidak bisa dikalahkan.

Setelah tidak terpilih menduduki posisi Khan, Hulagu kembali ke barat untuk membalas dendam atas kekalahan di Ain Jalut. Sayangnya dia bertengkar dengan sepupunya Berke yang berhasil memimpin Golden Horde ( merujuk pada nama pasukan berkuda Mongol) yang berkuasa di Rusia dan Eropa Timur. Berke yang baru memeluk Islam sangat murka pada Hulagu yang menghabisi kerajaan-kerajaan Islam. Hulagu kelak menghabiskan sisa hidupnya memerangi sepupunya tersebut.

profil prajurit Mongol kekunoan.com
Profil prajurit Mongol abad 13 beserta kelengkapannya (Ilustrasi : Wayne Reynolds)

Penguasa Mongol ‘cabang Cina’ Mendirikan Dinasti Baru

Kubilai Khan (1215-1294) adalah cucu Jenghis Khan dan saudara Hulagu dan Mongke Khan. Kelak Kubilai Khan menggantikan Mongke Khan pada tahun 1260. Ia menaklukan dinasti Song dari Cina selatan dan mendirikan dinasti Yuan yang menyatukan daratan Cina untuk pertama kalinya selama berabad-abad. Walaupun pasukannya menaklukan wilayah dari pinggir samudera Pasifik hingga Karpatia, namun perhatian utamanya adalah pada Cina yang merupakan daerah paling kaya dan berpenduduk paling padat  dibandingkan dengan seluruh jajahan Mongol digabung menjadi satu sekalipun.

Rupanya Kubilai Khan memahami kalimat bijak yang mengatakan bahwa “seseorang bisa menaklukan sebuah kerajaan dari atas pelana kuda, namun tidak bisa memerintah kerajaan tersebut di atas pelana kuda”. 

Setelah menguasai Cina yang ia pimpin secara langsung dalam berbagai perang militer, Kubilai Khan menghabiskan tahun-tahun berikutnya berkutat sebagai pemerintah sipil. Tampaknya politik domestik kini lebih menarik baginya.

Konsep pemerintahan sipil merupakan hal asing bagi penguasa Mongol yang berlatar belakang nomaden. Kesuksesan kampanye militer di Cina tiba-tiba memberi mereka kekuasaan atas wilayah yang amat sangat luas yang dihuni penduduk. Mereka berencana membunuh semua penduduknya sehingga tersedia savana baru bagi perkembang biakan kuda dan hewan ternak. Beruntung seseorang menghadap dan menjelaskan konsep pajak pada penguasa Mongol. Pajak yang ditarik dari penduduk mendatangkan kekayaan yang berlimpah bagi kerajaan. Gagasan yang menarik, sehingga rencana genosida dibatalkan dan selamatlah jutaan penduduk Cina dari pembantaian.

Berkuasanya Kubilai Khan ini menandai berhasilnya transisi Mongol dari bangsa penakluk nomaden menjadi sebuah dinasti, yakni dinasti Yuan. Kini mereka meninggalkan adat kebiasaan hidup nomaden yang keras di pegunungan dan memulai menikmati kenyamanan hidup menetap. Lambat laun mereka membaur dalam peradaban yang mereka taklukan. Dalam prosesnya tentu Kubilai Khan harus menghadapi penolakan keras dari kaum tradisionalis Mongol yang memilih cara hidup lama.
Penaklukannya terhadap dinasti Song menyatukan Cina setelah terpecah selama berabad-abad dan batas wilayah dinasti Yuan melampaui Manchuria, Tibet, dan Mongolia yang merupakan teritori Cina modern masa kini. Tanpa dinasti Yuan barangkali Cina tidak akan sebesar sekarang karena terdiri dari banyak negara kecil.

Tahun 1293 Jawa sempat merasakan sengatan militer Mongol berkekuatan 20.000 hingga 30.000 orang, saat dikirim untuk menghukum raja Jawa Kertanegara. Kubilai Khan murka karena Kertanegara menghina utusan yang dikirimnya. Raden Wijaya dengan cerdik memanipulasi kekuatan ini untuk menggebuk Jayakatwang yang sebelumnya telah membunuh mertuanya, Kertanegara.  Sesudahnya, pasukan raden Wijaya berbalik menyerang pasukan Mongol sehingga mereka mengalami kerugian yang sangat besar dan memutuskan untuk meninggalkan tanah Jawa.

Tanpa mengecilkan kecermatan strategi raden Wijaya, Jawa selamat karena Kubilai Khan tengah sibuk dengan urusan administrasi pemerintahan sipil dan Jawapun juga bukan perhatian utamanya.

Mongol Menggeser Pusat Peradaban Dunia dari Timur Tengah ke Eropa 

Peran Mongol yang terbesar dalam sejarah sudah tentu adalah kontribusinya yang menggeser keseimbangan kekuatan global dari dunia Islam ke dunia barat yang dampaknya kita rasakan hingga sekarang.

Masa-masa tahun 1200-an dunia Islam mencapai puncak kejayaannya. Mereka memenangkan Perang Salib yang terakhir dan menguasai penuh Jerusalem. Sebagian besar wilayah semenanjung Arabia berada dalam pemerintahan dinasti Ayubbiyyah dan sebuah kemaharajaan Khwarezmia muncul di Persia dan Asia Tengah. Kemaharajaan yang terbentang mulai dari bekas republik Islam Soviets hingga samudera Hindia ini merupakan pusat gravitasi dunia Islam yang menikmati puncak kejayaan ekonomi dan mengalami kemakmuran yang tak tertandingi. Dalam bidang budaya juga merupakan pusat berkembangnya ilmu pengetahuan sebanding dengan Sillicon Valeynya California USA masa kini dimana embrio teknologi modern dilahirkan.

Ilustrasi serangan pasukan berkuda Mongol yang legendaris kekunoan.com
Ilustrasi serangan pasukan berkuda Mongol yang legendaris (sumber: pinterest)

Konsekuensi penaklukan Mongol yang pertama adalah habisnya populasi di jantung Islam ini. Sebagian besar wilayah ditaklukan melalui pemusnahan masal atau genosida berskala besar. Mereka yang lolos dari pembunuhan mati akibat kelaparan dan wabah penyakit. Mongol juga menghancur infrastuktur-infrastruktur penting yang menyokong pertumbuhan ekonomi.
Urat nadi perekonomian, baik pertanian maupun perkotaan pada waktu itu adalah tersedianya jaringan saluran air bawah tanah yang dikenal sebagai qanats yang mengalirkan air dari tempat jauh baik untuk irigasi maupun kebutuhan air minum kota. Kelangsungannya terjaga oleh para tenaga ahli dan insinyur yang bekerja secara profesional dibawah pengawasan langsung pemerintah. Serangan Mongol membawa kehancuran pada qanats dan orang-orang yang menjaganya habis terbunuh, melarikan diri atau diperbudak. Mongol kurang memahami pentingnya sistim qanats sehingga tidak berupaya menjaga kelangsungannya.
Sejarah mencatat, di masa akhir kekuasaannya beberapa abad kemudian, Mongol meninggalkan pola perekonomian yang kronis bagi semenanjung Arab.
Begitu parahnya kerusakan sehingga walaupun beberapa abad berlalu wilayah ini tidak pernah bisa pulih lagi seperti sedia kala.

Sebaliknya Eropa barat sedang mengalami Renaissance, yakni sebuah gerakan budaya yang berkembang yang mengarah pada kebebasan berpikir kreatif  dan berada pada periode dimulainya Age of Discovery and Exploration, yaitu abad penemuan dan penjelajahan. Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda dan negara Eropa lain berlomba-lomba mengirim kapal ekspedisi penjelajahan. Spanyol mendarat salah satunya di benua Amerika selatan, Portugis tiba di Asia tenggara, Inggris hinggap di India dan belahan Asia lainnya, dan Belanda pun bercokol nyaman di nusantara.

Ini merupakan tahap awal terhadap dimulainya hegemoni barat karena mereka menyebar ke berbagai belahan bumi dan baik secara langsung maupun tidak, menanamkan pengaruhnya.

Dunia Islam sudah tertinggal jauh kala itu.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Loading…

0
ilustrasi suasana perdagangan internasional jaman jawa kuno Wid NS kekunoan.com

Samgat Manghuri Nakal yang Menyelewengkan Wewenang

Sejarah-pelabuhan-Tuban-sejak-masa-pra-majapahit-kekunoan

Pelabuhan Tuban Dahulu Besar Kaya-raya Kini Semenjana